Yu Pingsheng tidak bisa menyantap makan siangnya dengan tenang.
Penyebabnya?
(selipkan suara garpu dan sendok yang diletakkan menyilang di atas piring di sini)
“Kau lupa berkedip.”
Barulah Su Guangmo—penyebab utama ketidaknyamanannya—berkedip cepat. Yu Pingsheng menghela napas lega diam-diam. Ia baru akan melanjutkan makan siangnya ketika ‘Kakak’-nya buka mulut, “Ngerasa lupa sesuatu enggak?”
Tangan yang diniatkan memotong daging steak berhenti bergerak. Mata hitam menatap kosong potongan steak yang sudah seperempat termakan.
Lupa… sesuatu?
Hening.
Su Guangmo masih belum menyentuh makan siangnya.
Lampu bohlam mini imajiner menyala di atas kepala Yu Pingsheng. “Ah, aku ingat sekarang. Memang ada yang kelupaan.”
Wajah Su Guangmo yang semula segelap awan mendung berubah cerah dalam sekejap.
“Aku lupa ngembaliin power bank-nya Ah-Shu. Udah berapa hari kubawa, ya…”
Seketika, dahi Su Guangmo bertemu dengan telapak tangannya. Entah berimajinasi atau tidak, tetapi ia seperti mendengar suara tawa Ah-Shu dari kejauhan…